KIA Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan Intervensi Terapi Senam Kaki Diabetes Terhadap Penurunan Gejala Neuropati Diabetik
Latar belakang : Diabetes Melitus merupakan suatu kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah. Insulin yaitu suatu hormon yang diproduksi oleh pankreas, mengendalikan kadar glukosa dalam darah dengan mengatur produksi dan penyimpanannya (Smeltzer and Bare, 2019). Diabetes Melitus terjadi jika pankreas menghasilkan sedikit atau sama sekali tidak menghasilkan insulin sehingga penderita selamanya tergantung insulin dari luar, atau bila pankreas tetap menghasilkan insulin tetapi tubuh membentuk kekebalan terhadap efeknya. Neuropati diabetik merupakan kerusakan saraf yang disebabkan peningkatan glukosa darah, yang mengakibatkan sirkulasi darah ke sel menurun dan fungsi sel saraf akan menurun. Gejala permulaannya adalah parestesia (rasa tertusuk-tusuk, kesemutan atau peningkatan kepekaan) dan rasa terbakar (khususnya pada malam hari). Dengan bertambah neuropati kaki terasa baal (mati rasa). Penurunan terhadap sensibilitas nyeri dan suhu membuat penderita neuropati beresiko untuk mengalami cedera dan infeksi pada kaki tanpa diketahui (Smeltzer and Bare, 2019). Senam kaki adalah kegiatan atau latihan yang dilakukan oleh pasien Diabetes mellitu yang bertujuan untuk memperbaiki sirkulasi darah sehingga nutrisi ke jaringan lebih lancar, memperkuat otot-otot kecil, otot betis, dan otot paha, serta mengatasi keterbatasan gerak sendi yang sering dialami oleh penderita Diabetes Melitus Metode : Metode penulisan karya ilmiah akhir ini berupa literature riview dengan menelaah jurnal yang membahas mengenai pengaruh senam kaki diabetes terhadap penurunan gejala neuropati pada penderita Diabetes Melitus. Hasil : berdasarkan hasil implementasi yang dilakukan penulis yaitu menganjurkan pasien untuk melakukan pergerakan ekstremitas secara rutin yaitu dengan cara melakukan terapi senam kaki diabetes selama tiga hari berturut-turut dari tanggal 09 s.d 11 Januari 2024 didapatkan perbedaan antara kondisi sebelum dan sesudah dilakukan implementasi. Adapun data pasien sebelum dilakukan implementasi yaitu pasien mengatakan kedua kakinya sering berasa kesemutan, pasien mengatakan kedua kaki terkadang terasa seperti baal, hasil skoring gejala neuropati diabetik dengan nilai 4 sedangkan data pasien setalah dilakukan implementasi yaitu pasien mengatakan keluhan kesemutan pada kedua kali serta perasaan seperti baal mulai berkurang dan hasil skoring gejala neuropati diabetik mengalami penurunan yaitu menjadi dengan nilai 2, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh terapi senam kaki diabetes terhadap penurunan gejala neuropati diabetik pada penderita diabetes melitus. Hal ini sesuai dengan jurnal yang penulis pelajari yaitu menurut Febrina Angraini S, 2020.
KIA00029 | KIA/FK 2024 23030024 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain