Text
KIA Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Luka Bakar Derajat Ii Dengan Penerapan Terapi Murotal Dalam Mengontrol Intensitas Nyeri Di Ruang Anggrek C Rsud Kabupaten Tangerang
Latar Belakang: Masalah yang sering dialami manusia pada daerah kulitnya adalah luka, salah satunya luka bakar. Luka bakar adalah luka yang disebabkan akibat perpindahan energi dari sumber panas ke tubuh terjadi karena kontak dengan suhu tinggi seperti api, air panas, listrik, bahan kimia, dan radiasi, pasien dengan luka bakar derajat II mengalami kerusakan pada epidermis (kulit bagian luar) dan dermis (kulit bagian dalam) sehingga menimbulkan nyeri merupakan perasaan yang tidak menyenangkan yang di alami oleh individu, untuk mengontrol nyeri ada penatalaksanaan nyeri yaitu secara farmakologis dan non-farmakologis agar sensasi nyeri dapat berkurang serta mempercepat masa pemulihan. Metode non-farmakologis bukan merupakan pengganti obat-obatan, tindakan ini diperlukan untuk mempersingkat episode nyeri yang berlangsung hanya beberapa menit, adapun penanganan nyeri secara non-farmakologis salah satunya yaitu terapi murotal merupakan jenis terapi auditori yang merupakan unsur suara manusia untuk menstimulus tubuh menentukan hormon-hormon stres, dan mengeluarkan homon endorphin yang berfungsi meningkat kan mood, sehingga mampu merubah respon penerimaan individu terhadap nyeri serta meningkatkan perasaan rileks Tujuan Penelitian: untuk mengetahui Asuhan Keperawatan pada Pasien Luka Bakar Derajat II dengan Intervensi penerapan Terapi Murotal merupakan jenis terapi distraksı auditori untuk menstimulus dan mengeluarkan hormone endorphin yang berfungsi unyuk meningkatkan mood sehingga mampu merubah respon penerimaanindividu dalam Mengontrol Skala Nyeri. Metode Penelitian: mengimplementasikan terapi murotal pada pasien luka bakar derajat II dalam mengontrol intensitas nyeri luka bakar. Hasil Penelitian: Hasil implementasi dan evaluasi selama 3 hari dengan intervensi penerapan terapi murotal ada perubahan secara objektif dan subjektif pada pasien luka bakar derajat II serta perubahan skala nyeri sebelumnya 6 dan sesudah diberikan terapi murotal menjadi 3 skala nyeri. Kesimpulan: Terdapat penurunan intensitas nyeri luka bakar derajat II setelah dilakukan terapi murotal. Saran: diharapkan dapat digunaka sebagai alternative untuk mengurangi nyeri.
KIA00032 | KIA/FK 2024 23030007 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain