Text
KIA Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Dengan Intervensi Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Di Ruang Perawatan Umum 2 Rumah Sakit An-Nisa Tangerang
Pendahuluan : Diabetes melitus tipe 2 disebut dengan diabetes yang tidak tergantung insulin (Non
Insulin Dependent Diabetes Mellitus [NIDDM]). Kejadian diabetes melitus tipe 2 menjadi perhatian
bagi kita semua karena menurut data Federasi Diabetes Internasional (IDF) terdapat 8,4% juta jiwa
pada tahun 2017 dan diperkirakan naik menjadi 21,3% juta jiwa pada tahun 2022. Jumlah penderita
pasien Diabetes Melitus di Indonesia sangat tinggi sehingga berada di peringkat ke keempat dunia
setelah negara negara lainnya seperti Amerika Serikat, India, dan China (Wild, 2018) dalam jurnal
(Karokaro, 2019). hampir semua provinsi menunjukan peningkatan prevalensi tertinggi pada Tahun
2013-2018 sebesar 0,9% yaitu Salah satunya Provinsi Banten (Kementerian Kesehatan RI., 2020).
Kota Tangerang sebagai salah satu Provinsi Banten yang memiliki prevalensi Diabetes Melitus
tertinggi dari Kabupaten/Kota lainnya sebesar 1,7% (Irawati, 2020) dan untuk Prevalensi diabetes
melitus pada bulan januari-juni 2023 di Rumah Sakit An-Nisa Tangerang Ruang Perawatan Umum
2 yaitu 112 pasien diabetes melitus. Metode : Menggunakan Studi Kasus Hasil : Setelah dilakukan
intervensi Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah selama
3 hari didapatkan hasil kadar gula darah pada pasien diabetes melitus tipe 2 terjadi penurunan yang
signifikan dari hari pertama hasil gula darah 259 mg/dL dan hasil hari ke tiga menjadi 162 mg/dL
Kesimpulan : Ada Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap Ketidakstabilan Kadar
Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di Ruang Perawatan Umum 2 Rumah Sakit
An-Nisa Tangerang.
Kata Kunci : Diabetes Melitus Tipe 2, Kadar Glukosa Darah, Relaksasi Otot Progresif
KIA00063 | KIA/FK 2023 22030140 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain