KIA Asuhan Keperawatan Gerontik Pada Pasien Post Fraktur Dengan Pemberian Terapi Range Of Motion Untuk Meningkatkan Kekuatan Otot Di Panti Werdha Kasih Ayah Bunda Di Kabupaten Tangerang
Latar Belakang: Lanjut usia merupakan proses mengalami penuaan anatomi, fisiologis, dan
biokimia pada jaringan organ yang dapat mempengaruhi keadaan fungsi dan kemampuan tubuh
secara keseluruhan (Fatmah, 2019). Di Indonesia kasus fraktur menjadi penyebab kematian
terbesar ketiga dibawah penyakit jantung koroner dan tuberkulosis. Menurut data yang
dihimpun oleh Wrong Diagnosis (Ropyanto, et al, 2013), Indonesia merupakan negara terbesar
di Asia Tenggara yang mengalami kejadian fraktur terbanyak sebesar 1,3 juta setiap tahunnya
dari jumlah penduduknya yaitu berkisar 238 juta. Pada pasien post operasi fraktur mengalami
keterlambatan dalam melakukan pergerakan karena kelemahan otot dan rasa nyeri yang
dirasakan (Ningsih, 2019). Pada seseorng lanjut usia akan membawa perubahan yang
menyeluruh pada fisiknya yang berkaitan dengan menurunya kemampuan jaringan tubuh
terutama pada fungsi fisologis dalam system musculoskletal dan system neurologis. Perubahan
yang terjadi pada lansia salah satunya adalah perubahan penurunan kekuatan otot, dampak dari
penurunan kekuatan otot adalah meningkatnya resiko jatuh dan menyebabkan berjalan kurang
stabil (Padila, 2020). Tujuan: ROM merupakan latihan yang digunakan untuk memperbaiki
pergerakansendi secara normal untuk meningkatkan tonus otot. Melakukan latihan ROM secara
dini dapat meningkatkan kekuatan otot sehingga dapat menstimulasi motor unit semakin
banyak yang terlibat, maka akan terjadi peningkatan kekuatan otot (Anggriani et al., 2020)
Metode: Menggunakan instrument skala kekuatan otot. Kesimpulan: Bahwa Range Of
Motion memiliki manfaat serta digunakan untuk meningkatkan kekuatan otot.
Kata kunci : Lansia, Fraktur, Kelemahan Otot, Range Of Motion
KIA00071 | KIA/FK 2023 22030051 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain