KIA Asuhan Keperawatan Pada Pasien Benigna Prostat Hiperplasia (Bph) Dengan Intervensi Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Intensitas Nyeri Post Operasi Di Ruang Perawatan Bedah Rs An-Nisa Tangerang
Pendahuluan: Benigna Prostat Hiperplasia (BPH) atau sering disebut pembesaran prostst jinak
adalah sebuah penyakit yang sering terjadi pada pria dewasa. Ketika terjadi pembesaran prostat
maka harus dilakukan tindakan pembedahan. Pasien pasca pembedahan akan mengalami nyeri
sehingga dibutuhkan terapi nonfarmakologis untuk mengurangi nyeri. Tujuan : Melakukan
implementasi dan untuk mengetahui adanya pengaruh tindakan terapi relaksasi otot progresif dalam
mengatasi nyeri pasca operasi pada pasien dengan BPH. Metode: Metode Implementasi ini
menggunakan studi kasus dengan alat ukur skala nyeri numerik. Hasil: Hasil yang diperoleh yaitu
adanya penurunan skala nyeri setelah dilakukan intervensi, dengan nilai skala nyeri sebelum
dilakukan terapi relaksasi otot progresif sebesar 4 (nyeri sedang) dan setelah dilakukan intervensi
selama 3 hari skala nyeri berkurang menjadi 2 (nyeri ringan). Kesimpulan: Setelah dilakukan
asuhan keperawatan dan intervensi keperawatan keluhan nyeri pada pasien berkurang, pasien dapat
memahami intervensi terapi relaksasi otot progresif dan dapat melakukannya secara mandiri.
Dengan demikian setelah dilakukan intervensi selama 3 hari dengan pemberian terapi relaksasi otot
progresif efektif untuk menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi TURP BPH.
Kata kunci : BPH, Relaksasi Otot Progresif, Nyeri Akut
KIA00175 | KIA/FK 2023 22030164 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain