KIA Asuhan Keperawatan Pada Pasien Diabetes Melitus Dengan Pemberian Terapi Relaksasi Otot Progresif Untuk Menurunkan Kadar Glukosa Dalam Darah Di Ruang Anggrek C Rsu Kabupaten Tangerang
"Pendahuluan : Hasil Reskesdas 2018 menunjukan bahwa prevalensi diabetes
mellitus di Indonesia berdasarkan diagnosis dokter pada umur ? 15 tahun
sebesar 2%. Angka ini menunjukan peningkatan dibandingkan prevalensi
diabetes mellitus pada penduduk ? 15 tahun pada hasil Riskesdas 2013 sebesar
1,5%. Namun prevalensi diabetes mellitus menurut hasil pemeriksaan gula
darah meningkat dari 6,9% pada 2013 menjadi 8,5% pada tahun 2018. Angka
ini menunjukan bahwa baru sekitar 25% penderita diabetes yang mengetahui
dirinya menderita diabetes. Prevalensi diabetes menurut provinsi pada tahun
2013 ? 2018 terdapat beberapa provinsi yang mengalami peningkatan
prevalensi tertinggi sebesar 0,9% salah satunya yaitu provinsi banten.
(Kemenkes, 2020). Metode : studi kasus yang dilakukan dengan observasi
pada Tn. B. Hasil : Didapatkan setelah dilakukan selama 4 hari. 2 jam setelah
dilakukan intervensi penulis melakukan pengukuran tekanan darah, cek SPO2,
mengecek GDS, dan menghirung pernafasan kembali kepada klien. Hasil yang
didapatkan pada intervensi di hari ke 4, 2 jam setelah dilakukan intervensi
adalah sebagai berikut TD 153 mmHg, SPO2 98%, GDS 115 mg/dl, Respirasi
20 x/menit. Kesimpulan : Ada pengaruh terapi relaksasi otot progresif pada
psien dengan diabetes mellitus untuk menurunkan kadar glukosa darah.
Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Relaksasi Otot Progresif"
KIA00321 | KIA/FK 2022 21317101 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain