No image available for this title

Text

KIA Literatur Riview : Asuhan Keperawatan Pada Pasien Tuberculosis Dengan Pemberian Intervensi Tablet Curcuma, Putih Telur Dan Susu Terhadap Asupan Dan Berat Badan Pasien Tuberculosis

Indonesia adalah negara dengan kasus TB terbanyak kedua setelah indonesia. dari berbagai banyak
provinsi di Indonesia provinsi Jawa Barat yang menjadi peringkat pertama di Indonesia yang
memiliki penderita TB Paru. Meskipun demikian ditingkat nasional, Provinsi Banten merupakan
salah satu penyumbang jumlah penemuan penderita tuberculosis terbanyak kelima setelah
provinsi Sumatera Utara. Tablet curcuma diindikasikan untuk menambah nafsu makan. Susu dan
putih telur sebagai sumber protein merupakan makanan alami tinggi kalori yang diharapkan dapat
meningkatkan status gizi penderita TB paru baik dengan ataupun tanpa komorbiditas. Karya tulis
ilmiah profesi ners ini bertujuan untuk meriview dan menganalisis penelitian terdahulu mengenai
efektifitas pemberian tablet curcuma, putih telur, dan susu terhadap asupan (energi dan protein)
dan berat badan pada penderita tuberkulosis paru. Penelitian ini menggunakan desain studi
eksperimen one group pre and post test design. Sampel adalah pasien yang didiagnosis TB paru
sebanyak 33 sampel. Hasil dari literature riview ini menentukan bahwa intervensi ini menunjukan
tidak terdapat perbedaan peningkatan asupan energi, protein dan berat badan setelah perlakuan
pemberian tablet curcuma, putih telur dan susu antara penderita TB paru tanpa komorbiditas dan
penderita TB paru dengan komorbiditas.

Ketersediaan
KIA00433KIA/FK 2021 20317050Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam
Informasi Detail
Judul Seri
-
No. Panggil
KIA/FK 2021 20317050
Penerbit
Tangerang : Universitas Yatsi Madani.,
Deskripsi Fisik
x, 38 hlm.; 29 cm.
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
KIA/FK
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
KIA
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab
Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain

Lampiran Berkas
Komentar
Anda harus login sebelum memberikan komentar