Skripsi Hubungan Perilaku Nomophobia Terhadap Prestasi Belajar Remaja Di Sman 2 Kabupaten Tangerang
Latar Belakang: Nomophobia (No Mobile Phone Phobia) adalah perilaku cemas atau ketakutan yang berlebihan disebabkan oleh seseorang saat jauh dari smartphone, kehilangan koneksi internet atau kehabisan daya baterai. Penderita nomophobia menghabiskan waktunya hanya untuk bermain media sosial, sehingga penderita nomophobia tidak memiliki waktu untuk belajar. Tingkat keberhasilan siswa diukur dari nilai prestasi belajar, tetapi pada kenyataannya remaja lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain smartphonenya dibandingkan belajar. Perilaku buruk tersebut yang akhirnya menyebabkan prestasi siswa SMA menjadi buruk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan perilaku nomophobia terhadap prestasi belajar remaja di SMAN 2 Kabupaten Tangerang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan metode cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan Teknik Strafed Random Sampling dengan total sampel sebanyak 302 siswa. Peneliti menggunakan instrument penelitian berupa Kuesioner Nomophobia dan dokumentasi nilai raport siswa semester ganjil dan genap. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan siswa yang tidak mengalami nomophobia sebanyak 47 orang (15,6%), nomophobia ringan sebanyak 96 orang (31,8%), nomophobia sedang sebanyak 137 orang (45,4%) dan nomophobia tinggi sebanyak 22 orang (7,3%). Hasil uji korelasi menunjukan nilai p-value 0,001 < 0,05 yang berarti ada hubungan antara perilaku nomophobia terhadap prestasi belajar dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,185 yang menunjukkan keeratan variable lemah dengan hubungan kedua variable positif searah. Kesimpulan : Nomophobia adalah perilaku yang menyebabkan siswa menjadi jarang belajar dan menyebabkan prestasi belajar siswa menurun, diharapkan untuk orang tua lebih mengarahkan anak mengenai edukasi penggunaan smartphone.
SKR00019 | SKR/FK 2023 19216043 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain