Skripsi Hububgan Pengetahuan Self Management Terhadaap Kualitas Hidup Penderita Hipertensi
"Kasus hipertensi atau tekanan darah tinggi di Indonesia cukup tinggi. Selain itu, akibat yang ditimbulkanya menjadi masalah kesehatan masyarakat. Hipertensi merupakan salah satu fakto resiko yang paling berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukan gejala. Komplikasi hipertensi yang terjadi pada seseorang dalam kurun waktu yang lama akan menimbulkan komplikasi pada berbagai organ tubuh yaitu otak, mata, jantung, pembuluh darah arteri dan ginjal. Dampak komplikasi ini adalah penurunan kualitas hidup penderita yang kemudian buruknya adalah kematian.
Adapun tujuan ini untuk mengetahui apakah ada hubungan self manajemen terhadap kualitas hidup penderita hipertensi. Penelitian ni merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Dari data yang penelitian dengan menggunakan 63 responden pasien hipertensi di puskesmas grogol didapat bahwa kategori self management buruk adalah < 45 sebanyak 29 orang (46%) dan dengan kategori baik ≥ 45 sebanyak 34 orang (54%) dengan standar deviasi 5,411, sedangkan kategori kualitas hidup buruk adalah < 50 sebanyak 29 orang (46%) dan dengan kategori baik ≥ 50 sebanyak 34 orang (54%) dengan standar deviasi 5,467.
Berdasarkan hasil analisis data yang didapatkan dengan menggunakan uji Chisquere bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara self management dengan kualitas hidup pasien hipertensi di Puskesmas Grogol Kota Cilegon tahun 2022 dengan nilai p
SKR00130 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain