Skripsi Hubungan Tingkat Spiritualitas Dengan Resiliensi Pada Warga Binaan Pemasyarakatan Di Lapas Kelas Ii A Tangerang
Narapidana yang masuk kedalam lapas memiliki permasalahan psikologis, seperti kecemasan, dan khawatir, namun jika intensitas yang dialami terlalu tinggi akan mengganggu keefektifan dan membentuk emosional yang negatif, kondisi inilah yang menyebabkan warga binaan pemasyarakatan tidak resiliensi. Keberhasilan warga binaan pemasyarakatan untuk memperoleh kehidupan yang resiliensi dengan cara meningkatkan spiritualitas yaitu perasaan yang terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri kita serta usaha untuk mencari makna dari kehidupan dan keyakinan kita bahwa sesuatu yang lebih besar dari kita akan membantu kita. Tujuan dilakukannya penelitian ini yaitu untuk mengetahui hubungan tingkat spiritualitas dengan resiliensi pada warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Kelas II A Tangerang. Metode penelitian ini menggunakan jenis penelitian diskriptif kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectiona. Penelitian dilakukan di Lapas Kelas IIA Tangerang pada bulan Juni- Agustus 2022. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 314 WBP, teknik sampel yang digunakan adalah accidental sampling dengan jumlah sampel yang diambil adalah 155 WBP. Pengambilan data menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan uji Spearmank rank. Berdasarkan analisa didapatkan nilai P value sebesar 0,001 (P < 0,05) yang berarti H0 di tolak dan Ha di terima, artinya terdapat hubungan tingkat spiritualitas dengan resiliensi pada Warga Binaan Pemasyarakatan di Lapas Kelas IIA Tangerang. Kesimpulan dan saran dalam penelitian ini adalah spiritualitas sangat mempengaruhi resiliensi seseorang jadi diharapkan petugas lapas dapat memberikan dukungan secara psikologis, dan dari praktik keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan dengan dukungan spiritualitas.
SKR00382 | SKR/FK 2022 18215034 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain