Skripsi Hubungan Tingkat Stres Dengan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Di Rsud Pakuhaji Tangerang
Latar Belakang: Diabetes Melitus adalah penyakit yang akan dialami selama manusia hidup. Kejadian Diabetes Melitus di daerah Kabupaten Tanggerang terus mengalami peningkatan dari tahun 2018 yang berjumlah 10.795 menjadi 20.587 orang di tahun 2019. Sedangkan jumlah penderita diabetes melitus di RSUD Pakuhaji Kabupaten Tangerang di tahun 2020 berjumlah 425 orang, dan meningkat menjadi 500 orang di tahun 2021. Terjadinya peningkatan orang yang menderita diabetes melitus ini dikarenakan adanya beberapa faktor, stres merupakan salah satu faktornya. Tujuan: untuk mengetahui hubungan tingkat stres dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus di RSUD Pakuhaji Tangerang Tahun 2022. Desain penelitian: menggunakan metode survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel diambil dengan menggunakan rumus Slovin dengan jumlah sampel sebanyak 138 responden. Pengambilan sampel menggunakan tehnik stratified random sampling. Penelitian ini menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi Square. Hasil: berdasarkan analisis univariat didapat dari 138 pasien diabetes melitus sebagian besar dengan tingkat stres yang ringan sebanyak 54 orang (39,1%), dan dengan kadar glukosa darah yang buruk sebanyak 118 orang (85,5%). Untuk analisis bivariat dengan uji chi square didapat hubungan tingkat stres dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus, terbukti dari hasil uji statistik P Value 0,007. Kesimpulan yang diperoleh adanya hubungan tingkat stres dengan kadar glukosa darah pada pasien diabetes melitus. Saran: diharapkan Pada petugas kesehatan disarankan untuk memberikan edukasi kepada penderita diabetes melitus bagaimana cara mengontrol tingkat stresnya karena dapat berpengaruh terhadap glukosa darah seperti dengan pemberian pelatihan teknik relaksasi.
SKR00482 | SKR/FK 2022 18215095 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain