Skripsi Hubungan Kestabilan Emosi Remaja Terhadap Stres Akademik Di Sman 3 Kabupaten Tangerang
Stres sebagai gangguan pada sitem saraf yang dapat menimbulkan detakan jantung yang kencang, tubuh berkeringat, wajah memerah dan lain sebagainya. Hal ini sulit untuk dijelaskan kenapa fenomena stres hanya fenomena jiwa namun dapat memberikan dampak terhadap fisik seperti jantung yang berdebar-debar, keringat dan lain sebagainya. Kestabilan emosi merupakan kemampuan seseorang untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar. Faktor yang berasal dari dalam dirinya sendiri atau faktor internal yaitu rendahnya intelektual yang dimiliki siswa, emosi dan sikap yang sering berubah-ubah, serta terganggunya fungsi indera penglihatan dan pendengaran (mata dan telinga) sedangkan faktor yang berasal dari luar atau eksternal yaitu faktor lingkungan keluarga, masyarakat dan sekolah.Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kestabilan emosi, stress akademik, karakteristik seperti jenis kelamin di SMAN 3 Kabupaten Tangerang. Metode : desain deskripsi koretasi dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI dan XII IPS SMAN 3 Kabupaten Tangerang sebanyak 380 siswa dan didapatkan jumlah sampel sebanyak 195 siswa. Teknik yang digunakan adalah Stratified Random sampling. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner kestabilan emosi dan stres akademik. Hasil : Pada penelitian ini menggunakan uji Chi-Square tabel dengan nilai p-value lebih kecil dari 0.05 yang menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima sehingga dapat dinyatakan terdapat hubungan yang signifikan antara kestabilan emosi remaja dengan stres akademik pada siswa-siswi di SMAN 3 Kabupaten Tangerang. Saran : Berdasarkan penelitian ini, diharapkan sekolah, orang tua, dan lingkungan siswa untuk lebih memperhatikan siswa dan membantu untuk mengelola stres yang dialami siswa akibat tuntutan akademik
SKR00547 | SKR/FK 2021 17214066 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain