Text
Skripsi Hubungan Jenis Makanan Dan Frekuensi Makan Terhadap Siklus Menstruasi Pada Siswi Kelas X Di Sman 6 Kabupaten Tangerang
Latar Belakang : Menstruasi yaitu sebagai pendarahan uterus yang terjadi secara teratur
tanpa adanya endomatrium. Siklus menstruasi, biasanya berlangsung
selama 28 hari, terdapat perbedaan yang di antara wanita. Menstruasi remaja
dan kesehatan reproduksi, khususnya pada remaja putri, mempunyai kaitan
erat. Siklus menstruasi pada wanita tidak selalu teratur (Setiawati, 2015)
dalam (Anjarsari & Sari, 2020). Jangka waktu yang berlangsung dari hari 1
haid sampai hari berikutnya disebut siklus haid. Siklus menstruasi biasanya
berlangsung empat hingga enam hari, atau total 28 hari. Ada antara 20 dan
60 mililiter darah (Rahma, 2021).
Masa remaja merupakan peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
dewasa yang mengalami berbagai perubahan, baik perubahan hormonal,
fisik, fisiologis, dan sosial (Batubara, 2010) dalam (Suryana et al., 2022).
Perubahan yang terjadi bersamaan dengan kegiatan perkembangan,
memastikan bahwa semua pertumbuhan yang optimal dan bermanfaat bagi
anak selama perkembang (Suryana et al., 2022). Remaja dibedakan menjadi
tiga kelompok umur remaja pertengahan yang berumur 15-17 tahun, remaja
akhir yang berumur 18-24 tahun, dan remaja awal yang berumur 10-14
tahun (Ayuningtyas & Ratnawati, 2021).
WHO (World Health Organisation) menyatakan bahwa pada tahun
2020 data menunjukan bahwa sekitar 39% perempuan yang usianya 18-55
tahun mengalami keluhan seputar menstruasi. Pada permasalahan
menstruasi yang kurang teratur pada wanita yang berumur 17-29 tahun dan
wanita umur 30-34 tahun cukup besar yaitu 36,4%. Adapun alasan yang
dikatakan para wanita 9,1% orang, pikiran stres menyebabkan siklus itidak
teratur ipada orang berusia i10-59 tahun (WHO, 2020) dalam (Sanjaya,
2023).
2
Di indonesia perempuan berusia 10-59 tahun melaporkan haid teratur
13,7% iwanita mengalami imenstruasi itidak iteratur ipada itahun
sebelumnya. Data yang tercatat indonesia pada tahun 2020 kebanyakan 78%
berumur 10-59 tahun memberitahukan menstruasi yang di dapat tidak
teratur dalam rentang satu tahun terakhir. Pada permasalahan banyak orang
mulai mengalami menstruasi yang tidak teratur ada korelasi antara umur
menopause pada wanita dengan kelompok umur 45-49 tahun 27,4% dan
kelompok umur 50-54 tahun 57,1% (Kemenkes RI, 2020).
Berdasarkan data (Riskesdas, 2018) dalam (Maedy et al., 2022)
persentase ketidakteraturan menstruasi adalah sebesar 14,5% pada wanita
usia 10 hingga 59 tahun. Ketidakteraturan menstruasi juga terjadi pada
11,5% remaja indonesia dengan usia 15 sampai 19 tahun.
Ada tiga kategori gangguan siklus menstruasi amenore, oligomenore,
dan polimenore. Jika siklus menstruasi lebih pendek dari rata-rata kurang
dari 21 hari polimenorea, jika lama rata-rata lebih dari 35 hari oligomenore.
Ketika menstruasi tidak dimulai sampai dua tahun kemudian, atau pada usia
16,6 tahun, amenore sekunder berkembang. Amenorea primer terjadi ketika
menstruasi tidak muncul hingga umur 16,5 tahun bulan (Manurung et al.,
2021).
Ketidakteraturan siklus menstruasi dapat menyebabkan gangguan ke
suburan dan gejala anemia antara lain lesu, pucat, dan sulit berkonsentrasi.
Periode menstruasi yang tidak teratur juga merupakan kendala sistem
reproduksi yang bisa di kaitkan dengan kenaikan akibat resiko kanker rahim
serta infertilitas antara penyakit lain yang berkaitan dengan sistem
reproduksi (Ruhan, 2017) dalam (Yolandiani, 2020). Karena perubahan
siklus haid ini bisa pengaruhi mutu hidup anak muda di masa depan dan
perhatian lebih besar pada masalah ini (Sharma, 2014) dalam (Yolandiani,
2020).
Gangguan siklus menstruasi di sebabkan oleh banyak sebab salah
satunya yaitu komsumsi fast food. Tentang ini di akibatkan karena fast food
mempunyai isi asam lemak yang besar dimana asam lemak ini bisa
3
pengaruhi metebolisme progestrone dalam siklus haid. Tidak hanya itu fast
food serta rendah isi mikronutrien yang bisa merangsang terbentuknya
dismenore, premenstruasl symptoms serta kendala siklus haid (Manurung et
al., 2021).
Makanan cepat saji yang mudah dibuat dan dimakan disebut sebagai
fast food. Fast food memiliki banyak efek buruk pada kesehatan karena
memiliki banyak lemak dan nilai gizi yang rendah. Kripik kentang, kentang
goreng, dan makanan cepat saji lainya (Manurung et al., 2021).
Setatus gizi di gunakan menjadi dasar untuk menilai kesehatan tubuh
seorang dengan mengatur jumlah makanan yang dimakan dan nutrisi yang
diserap tubuh selama siklus menstruasi (Sulistya et al., 2023). Siklus
menstruasi juga diatur oleh produksi hormon steroid tubuh. Ini adalah status
gizi ini sangat penting untuk terjadinya menstruasi (Sulistya et al., 2023).
Pada umunya makanan fast food adalah tipe masakan yang memiliki banyak
kalori serta mengandung sedikit kalsium, serat, vitamin A, asam akorbat,
folat, dan natrium (Na), tetapi banyak gula, lemak jenuh, dan natrium atau
garam (Sulistya et al., 2023).
Ketidakterturan siklus menstruasi sebesar 69,2% di sebabkan oleh
penyakit, ketidakseimbangan hormon, aktifitas fisik, gaya hidup dan
kebiasan makan. Konsumsi makanan cepat saji memiliki korelasi yang
signifikan dengan ketidakteraturan siklus menstruasi (Manurung et al.,
2021).
Frekuensi makan yaitu frekuensi atau jumlah yang dikonsumsi
seseorang sepanjang hari, sedangkan frekuensi makan adalah frekuensi atau
jumlah makanan utama dan jajanan yang dikonsumsi seseorang pada siang
hari. Penilaian frekuensi makan terdiri dari yang biasa dikonsumsi (1 kali
makan per hari), sering (4-6 kali per minggu), dapat dimakan (3 kali makan
per hari) (Amaliyah et al., 2021).
Hasil studi pendahuluan diketahui siswi kelas X di SMAN 6 kabupaten
tangerang pada siswi usia 14-17 tahun. Dilakukan wawancara pada 10 siswi
tentang jenis makanan yang siswi mengkonsumsi yaitu jenis makanan. 5
4
orang siswi mengatakan jarang mengkonsumsi jenis makanan (3-
4x/minggu), 5 orang siswi mengatakan sering mengkonsumsi jenis makanan
(1-2x/minggu). Di sekolah terdapat kantin menyediakan jenis hidangan fast
food yang selalu di mengkonsumsi oleh siswi tersebut yaitu mie instan,
makanan manis, bakso goreng, sosis goreng dan lain-lain. Selain itu, siswi
bahwa siklus menstruasi mereka teratur dan tidak teratur, rata-rata
berlangsung antara empat hingga tujuh hari.
Berdasarkan informasi data ini penulis ingin melakukan penelitian
yang berjudul “Hubungan Jenis Makanan Dan Frekuensi Makan
Terhadap iSiklus iMenstruasi iPada iSiswi Kelas X iDi iSMAN 6
Kabupaten Tangerang".
SKR00791 | SKR/FK 2024 20217064 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain