Text
Skripsi Hubungan Kecanduan Game Online Dengan Kualitas Tidur Pada Remaja Di Smk Nurul Hikmah Pasar Kemis Kabupaten Tangerang Tahun 2024
Latar Belakang : Perkembangan dan kecanggihan yang dilahirkan oleh teknologi dalam
peradaban manusia dari masa ke masa telah mengalami banyak peningkatan di
semua aspek. Teknologi, dari yang sederhana hingga yang kompleks,
mempengaruhi pola dan gaya hidup manusia. (Remaja & Tinjauan, 2023). Game
online merupakan situs permainan yang berbasis elektronik dan visual yang
memanfaatkan jaringan internet sebagai medianya. Industri game online yang
semakin berkembang menjadikan fitur dan teknologinya semakin canggih dan
populer di berbagai kalangan, salah satunya remaja atau anak sekolah. Fasilitas
yang tersedia dalam game online memberikan kemudahan yang dapat membuat
remaja lebih tenang dan sibuk saat bermain game online. Sehingga pemain game
ketagihan dalam memainkannya hingga tidak memperhatikan waktu ketika
bermain game (Prastiwi, 2020).
Kegiatan bermain game online memang sering kali digunakan sebagai
sarana hiburan bagi remaja untuk menghilangkan stress dari kegiatan
pembelajarannya baik di sekolah maupun di luar sekolah. Bermain game online
yang berlebihan bisa berdampak buruk jika tidak disikapi dengan baik, terhadap
kesehatan seperti, obesitas, sakit mata, gangguan otak, sakit punggung dan sakit
jantung. Remaja yang berlebihan dalam bermain game online dapat menderita
obesitas serta sakit punggung dan nyeri sendi karena orang yang bermain game
online cenderung akan jarang bergerak dan hanya akan berfokus pada gamenya.
Kemudian remaja yang bermain game online terlalu lama dapat menyebabkan sakit
mata, hal ini dikarenakan paparan sinar radiasi dari perangkat yang digunakan akan
menyebabkan mata iritasi dan memerah. Selanjutnya game online dapat
menyebabkan timbulnya gangguan pada otak, hal ini dapat terjadi karena remaja
2
akan memusatkan perhatiannya hanya kepada game online sehingga fungsi otak
akan menurun. Sebagai contoh, seorang remaja 18 tahun asal Taiwan meregang
nyawa setelah bermain game online selama 40 jam tanpa henti (Rania, 2018).
Dalam Revisi ke-11 International Classification of Diseases (ICD-11)
tahun 2018, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi menetapkan kecanduan
game online sebagai gangguan mental. Sejauh mana seseorang bermain game
terlalu banyak dan berdampak negatif pada pelakunya dikenal sebagai kecanduan
game online (Ardita Pramesti et al., 2023). Menurut data terbaru yang diterbitkan
oleh Newzoo (Laporan Pasar Game Global) tentang pengguna game online pada
tahun 2021, terdapat 2,8 miliar pengguna game online di seluruh dunia, 5,4% lebih
banyak dari tahun lalu. Pengguna game online di Asia Pasifik dilaporkan mencapai
1,5 miliar, atau 50% dari pengguna game online di seluruh dunia, dengan 118 juta
jiwa pengguna game online di Indonesia (Utami et al., 2023). Pesatnya
perkembangan game online ini didukung dengan adanya data dari 10 negara
sebagai penggunaan game online tertinggi di dunia tahun 2022. Negara tersebut
Filipina 96,4%, Thailand 94,7%, Indonesia 94,5%, Vietnam 93,4%, India 92%,
Thaiwan 91,6%, Turki 91,5%, Arab Saudi 91,4%, Meksiko 91,2%, Dan Uni Emirat
Arab 90,3% (Vika Azkiyah Dhini, Databoks, 2022).
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet di Indonesia (APJII) dari tahun 2019 hingga 2020 menemukan bahwa
196.71 juta orang di Indonesia menggunakan internet, dari total 266.91 juta orang
yang tinggal di negara itu. Di Banten, jumlah orang yang menggunakan internet
adalah 78,5% dari total populasi. 94% Pengguna internet di Indonesia berusia 15-
19 tahun dan 94,5% menggunakan smartphone atau handphone untuk mengakses
internet. Selain itu, 78,6% pengguna internet di Indonesia memanfaatkan internet
sebagai hiburan, yaitu bermain game online (Ardita Pramesti et al., 2023). Dan
terdapat 54,1% Remaja usia 15-18 tahun yang mengalami kecanduan game online
yaitu 77,5% remaja putra dan 22,5% remaja putri yang menggunakan waktu untuk
bermain game online 2-10 jam per minggu (Prima Matur et al., 2021)
3
Remaja yang kecanduan game online adalah ketika mereka menikmati
berlebihan bermain game online sehingga mereka tidak bisa berhenti dan sulit
untuk berhenti tanpa memperhatikan waktu yang akan menyebabkan kualitas tidur
yang buruk dan stres dan depresi. Karena remaja masih lemah dan mudah
terpengaruh, kecanduan game online sering terjadi pada mereka. Akibatnya, remaja
yang kecanduan bermain game online cenderung kurang tertarik pada kegiatan lain,
merasa gelisah saat tidak dapat bermain game online, mengalami penurunan
prestasi akademik, kehilangan hubungan sosial, dan mengalami masalah kesehatan
karena mereka tidak dapat bermain game online (Prastiwi, 2020).
Beberapa jenis game online yang sedang populer di Indonesia adalah
Massively Multiplayer Online Role-playing Games (MMORPG), di mana pemain
berperan sebagai tokoh-tokoh khayalan dan bekerja sama untuk membuat cerita.
RPG biasanya mengarah pada kerja sama sosial dari pada persaingan. Game
MMORPG ini terdiri dari tiga kategori: Mobile Legends, Garena Free-Fire, dan
Playerunknown's Battlegrounds Mobile. Jenis permainan ini yang membuat remaja
kecanduan (Prima Matur et al., 2021).
Kualitas tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga
seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang dan
gelisah, lesu dan apatis, kehitaman di sekitar mata, kelopak mata bengkak,
konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering
menguap atau mengantuk, Kualitas tidur merupakan aspek kuantitatif dan kualitatif
seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tidur, frekuensi terbangun,
dan aspek subjektif kedalaman dan kepuasan tidur (Nazhomiah et al., 2021).
Kebutuhan tidur yang tidak terpenuhi akan berdampak pada segi fisiologis
maupun psikologis pada remaja. Adapun faktor fisiologis pada kebutuhan tidur
yang tidak terpenuhi akan berdampak pada penurunan aktivitas sehari-hari, badan
akan terasa lemah, lelah, serta daya tahan tubuh menurun, sedangkan dari faktor
psikologis yang mungkin akan dialami adalah depresi, merasa cemas, dan sulit
untuk berkonsentrasi (Prastiwi, 2020).
4
Berdasarkan hasil penelitian dari (Yustina et al., 2021) terdapat hubungan
antara kecanduan game online dengan kualitas tidur pada remaja SMA Negeri di
Kota Ruteng. Penelitan ini menggunakan desain deskriptif korelasional dengan
pendekatan cross sectional. Dengan jumlah sampel 240 remaja. Hasil uji univariat
menunjukan bahwa banyaknya remaja yang kecanduan game online sebanyak 169
Orang (70,4%). Dan dikatahui jenis game online yang sering di mainkan adalah
free fire dengan jumlah 174 (72.5%) dari game mobile legends dan
playerunknown's battlegrounds. Remaja yang mengalami kualitas tidur yang buruk
sebanyak 181 orang (75.4%). Remaja yang mengalami kualitas tidur yang buruk
dikarenakan terlalu sering bermain game online dengan waktu yang lebih dari 4-6
jam/hari sehingga melupakan waktu untuk istirahat, mau pun mengerjakan tugas-
tugas nya yang lain. Hasil analisis bivariate didapatkan nilai p-value= 0,005 < 0,1,
yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara kecanduan game online
dengan kualitas tidur pada remaja SMA Negeri di kota Ruteng. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa, apabila seseorang mengalami kecanduan terhadap game online
maka kualitas tidurnya semakin buruk.
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMK Nurul Hikmah
Pasar Kemis, dan melakukan wawancara pada 10 siswa. Di dapatkan 7 siswa
mengatakan sering bermain game online karna untuk mengisi waktu luangnya dan
ingin menghibur diri dengan permainan tersebut, para siswa bermain game online
3 – 5 kali dalam durasi permainan mencapai 30 – 40 menit sekali. Sehingga terdapat
siswa yang mengantuk di dalam kelas, mata terasa berat, dan menjadi tidak fokus
dalam pembelajaran. Bahkan terdapat 1 siswa yang pernah tidak masuk sekolah
karena terbangun siang, merasa kelelahan setelah bermain game online hingga larut
malam. Hal tersebut tidak baik dan bisa merugikan siswa dalam pembelajaran. Oleh
karena itu tidur yang cukup sangat berpengaruh pada kesiapan belajar siswa di
sekolah. Dan 3 siswa lainnya mengatakan tidak bermain game online.
5
Berdasarkan hasil wawancara tersebut maka peneliti ingin melakukan
penelitian tentang “Hubungan Kecanduan Game Online Dengan Kualitas Tidur
Pada Remaja Di SMK Nurul Hikmah Pasar Kemis”
SKR00736 | SKR/FK 2024 20217025 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain