Text
Skripsi Hubungan Kontrol Diri Dan Manajemen Waktu Dengan Kecanduan Game Online Pada Remaja Di Kelurahan Pakuhaji Kabupaten Tangerang Studi Kasus Pada Kelurahan Pakuhaji
Latar Belakang : Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 2018 mengatakan saat ini,
kecanduan game online telah resmi diakui sebagai gangguan mental untuk
pertama kalinya dalam perbaikan ke-11 Klasifikasi Penyakit Internasional
(ICD-11). Sejauh mana seseorang terlalu banyak bermain dan berdampak
negatif pada pelakunya disebut kecanduan game online (Ardita Pramesti dkk.,
2023).
Berlandaskan peninjauan yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa
Internet Indonesia atau disingkat (APJII), total pnggunaan internet di Indonesia
pada tahun 2019 sampai 2020 mencapai 196,71 juta orang. Jumlah total
penduduk Indonesia adalah 266,91 orang, dan penduduk Banten sendiri
menggunakan penyedia layanan web internet adalah 78,5% dari total populasi.
Berdasarkan kelompok usia 15-19 tahun, pemakai internet terbanyak sebesar
94%, smartphone/ponsel hingga 94,5% dan 78,6% pengguna internet di
Indonesia menggunakan internet untuk hiburan misal permainan online
(Periyanto, 2020).
Kecanduan game online merupakan bagian dari jenis kecanduan terhadap
teknologi internet yang menjadi sebabnya ataupun bisa disebut dengan
gangguan kecanduan internet. Internet mampu menimbulkan ketergantungan,
salah satunya yaitu kecanduan game smartphone (bermain game berlebihan)
(Ulfa & Risdayati, 2017).
Teknologi saat ini mengalami pertumbuhan pesat, salah satunya menjadi
sarana hiburan. Game yang dimainkan melalui koneksi internet disebut sebagai
game online. Menurut (Amran, dkk., 2020) situs game online adalah tempat
yang menawarkan permainan yang berbeda kepada pengguna web, yang
memungkinkan mereka untuk berhungan dengan yang lain pada saat bersama
melalui jaringan internet.
2
Salah satu fiturnya adalah game online yang saat ini semakin berkembang
dan memberikan hiburan di internet. Seiring dengan berkembangnya teknologi
saat ini, bermain game online terus mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Pada beberapa tahun terakhir ini, bermain game online berkembang
menjadi sebuah hobi yang menyenangkan karena internet telah berkembang
pesat dan semakin banyak orang yang mengikuti permainan online.
Permasalahan yang ada saat ini adalah game online bersifat adiktif karena
sebagian penggunanya tidak dapat mengontrol dirinya (Huda, 2021).
Game online dapat menyebabkan orang lupa waktu. Ini karena kebanyakan
pemain menjadi kecanduan, dan banyak dari mereka yang bermain game online
sebagai cara untuk mengatasi kejenuhan. Bermain game online terlalu lama
pasti memiliki efek negatif dan positif bagi penggunanya. Salah satu efek buruk
dari bermain game terlalu lama adalah ketidakmampuan untuk membagi waktu
dengan baik dan mengubah perilaku anak ke arah yang menyimpang.
Tampilan dan tantangan menawarkan permainan online para penggemar
game menjadi lebih tertarik untuk bermain. Selain itu, game online bisa
dimainkan dengan yang mudah baik dimana pun serta kapan pun tanpa perlu
memerlukan perangkat berat dan rumit. Game online pun sudah dapat
dimainkan dengan cepat dan mudah jika pengguna memiliki modal smartphone
dan kuota internet. Selain itu, setiap permainan online menawarkan tantangan
dan rintangan yang menarik level untuk mencapai titik akhir, sehingga orang
tidak memperhatikan waktu untuk mencapai tingkat yang paling sehingga
mereka dapat merasa senang. Hal ini memungkinkan orang yang bermain game
online untuk menjadi lebih dari hanya menikmati bermain game (Pratiwi, dkk.,
2012).
Manajemen waktu merupakan suatu cara untuk menggunakan waktu
seefisien mungkin, dapat dilakukan dengan merencanakan, buatlah jadwal dan
selalu prioritaskan. Selain itu, manajemen waktu bisa didefinisikan sebagai
rangkaian aktivitas atau cara mengatur dalam sesederhana mungkin agar
mencapai tujuan yang sudah ditetapkan (Mufid dkk., 2020).
3
Remaja yang terlalu kecanduan bermain game online mungkin
menghabiskan banyak waktu kurang lebih tiga puluh jam setiap minggu, yang
membuat sulit bagi mereka untuk berhubungan dengan teman-teman. Seseorang
dapat menghabiskan waktu antara 20 hingga 25 jam setiap minggu bermain
game online. Karena para remaja yang sering bermain game online, mereka
tidak memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya saat
mereka berkumpul atau bertemu. Hal ini menunjukkan bahwa remaja di
Indonesia adalah mayoritas pengguna game online (Huda, 2021).
Mengendalikan faktor-faktor lingkungan dan pola asuh internal dan
eksternal, seperti karakter, motivasi, dan kontrol diri, dapat membantu
mengurangi kecanduan online game. Kemampuan kontrol diri adalah
komponen yang harus diperhatikan. Kontrol diri didefinisikan sebagai
kesanggupan seseorang akan merencanakan, mengatur dan mengontrol perilaku
yang dapat menghasilkan hasil yang baik bagi mereka. Kontrol diri yang baik
dapat mengontrol perilaku ke arah yang menguntungkan, dapat menilai keadaan
lingkungannya dengan baik, dapat mengubah kejadian yang tidak
menyenangkan menjadi menyenangkan, dan dapat mengatasi masalah dengan
cara yang tepat. Ketika seseorang memiliki kontrol diri, mereka dapat
menyalurkan dorongan emosi mereka secara tepat dan tidak menyinggung
norma dan peraturan sosial yang berlaku. Diharapkan remaja dapat menahan
keinginan berlebihan mereka untuk bermain game online melalui kontrol diri
(Fitriani et al., 2021).
Karena beberapa pengguna tidak memiliki kemampuan untuk mengontrol
diri, masalah yang sekarang ini kecanduan game online. Game online adalah
alat hiburan yang dirancang untuk membantu orang menghilangkan stres saat
mereka lelah dalam bekerja atau penat dengan banyak tugas. Bagi beberapa
pengguna game online, hal itu bisa membuat ketagihan. Pengguna game online
terus meningkatkan intensitas bermain mereka menunjukkan kecanduan
tersebut. Mereka yang kecanduan bermain game online akan berusaha
mencapai tujuannya dan menghabiskan lebih banyak waktu bermain game
online (Agustin & Karneli, 2022).
4
Karena tingkat keingintahuan yang tinggi, remaja menjadi target utama
peluncuran game online. Menurut Amanda (2016), Pemain yang bermain game
online dapat lupa banyak hal, termasuk waktu, tidur, tugas, pekerjaan, dan
bahkan minum. Menurut survei APJII (2022), 98,64 persen aplikasi game
diakses oleh pengguna internet berusia 13-18 tahun secara online, menempati
peringkat keempat setelah belanja online. Permainan video yang memerlukan
koneksi internet disebut game online (Fauzil & Rusli, 2024).
Masa muda merupakan suatu masa perubahan dari bayi hingga dewasa yang
ditandai dengan aktivitas yang tidak stabil, mudah terpengaruh, dan sulit
mengendalikan emosi dan diri sendiri. Selain itu, ini adalah masa pertumbuhan
dan perkembangan biologis, psikologis dan sosiologis. Remaja bermain game
online selama kurang lebih dari empat jam perhari dan kecanduan terhadap
game tersebut dapat berdampak negatif atau mengganggu aktivitas lainnya.
Game online adalah situs web dimana orang dapat bermain atau bermain game
di dunia maya yang terhubung dengan internet (Ardita Pramesti, dkk., 2023).
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada remaja di
Kabupaten Tangerang, salah satunya di Kecamatan Pakuhaji, ada beberapa
remaja mengatakan mereka bermain game online setiap hari, kapan pun
waktunya. Mereka menganggap game online lebih penting dibandingkan
aktivitas lainnya karena tidak ingin diganggu saat bermain game. Akibatnya,
mereka berhenti bersosialisasi untuk bermain game, kehilangan minat pada
kegiatan lain dan membentuk permainan sebagai pelarian tanpa
mempertimbangkan akibatnya. Mereka mengabaikan kebutuhan dan tanggung
jawab mereka sebagai anak-anak, pelajar atau remaja. Dengan demikian,
peneliti ingin tahu lebih lanjut dengan tema “Hubungan Kontrol Diri dan
Manajemen Waktu dengan Kecanduan Game Online di Kelurahan Pakuhaji
Kabupaten Tangerang”.
SKR00786 | SKR/FK 2024 20217171 | Tersedia - Tidak Dapat Dipinjam |
Tidak tersedia versi lain