Text
Komunikasi kesehatan era digital: teori dan praktik
Kesehatan bukan lagi sekadar faktor biologis, melainkan juga mencakup dimensi psikologis, sosial, dan budaya. Konsep “sehat” tidak hanya ditentukan oleh pengetahuan medis, tetapi juga oleh persepsi masyarakat terhadap kesejahteraan secara keseluruhan. Oleh karena itu, komunikasi kesehatan di era digital harus mempertimbangkan dinamika ini dengan lebih mendalam.
Penggunaan teknologi informasi dan media sosial dalam komunikasi kesehatan membuka peluang baru dalam mencapai audiens yang lebih luas. Namun, dalam menghadapi era VUCA yang rawan disinformasi, peran komunikator kesehatan menjadi semakin penting. Mereka harus mampu menyajikan informasi yang akurat, dapat dipercaya, dan mudah dipahami, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat mengenai kesehatan mereka. Penggunaan strategi komunikasi yang inklusif dan berdaya guna dapat membantu masyarakat lebih aktif berpartisipasi dalam dialog kesehatan global. Dokter, pasien, pemerintah, dan masyarakat umum semuanya memiliki peran dalam mendukung kampanye kesehatan, membagikan informasi yang relevan, serta memahami implikasi keputusan kesehatan mereka.
Pendekatan holistik dalam komunikasi kesehatan harus mencakup: edukasi kesehatan digital, kolaborasi interdisipliner, promosi kesehatan digital, pencegahan dan pengawasan, mengatasi misiinformasi, dan keterlibatan pasien. Dengan mengembangkan komunikasi kesehatan di era digital dengan pendekatan holistik ini, kita dapat memajukan kesehatan masyarakat secara menyeluruh. Ini bukan hanya tentang memberikan informasi, tetapi juga membangun pemahaman yang lebih dalam tentang kesehatan sebagai entitas yang lebih luas dari sekadar dimensi medis. Dengan demikian, kita dapat mencapai visi kesehatan yang komprehensif dan berkelanjutan untuk semua.
B002844 | 613 SOL k | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain